PANTAI PLENGKUNG ( G LAND )
PANTAI PLENGKUNG
( G LAND )
Indonesia sebagai negara megabiodiversity nomor dua di
dunia, telah dikenal memiliki kekayaan alam, flora dan fauna yang sangat
tinggi. Para explorer dari dunia barat maupun timur jauh telah mengunjungi
Indonesia pada abad ke lima belas vang lalu. Perjalanan eksplorasi yang ingin
mengetahui keadaan di bagian benua lain telah dilakukan oleh Marcopollo,
Washington, Wallacea, Weber, Junghuhn dan Van Steines dan masih banyak yang
lain merupakan awal perjalanan antar pulau dan antar benua yang penuh dengan
tantangan. Para adventnrer ini melakukan perjalanan ke alam yang merupakan awal
dari perjalanan ekowisata.
Menurut Nasikun (1999) ekowisata sendiri
merupakan gambaran adanya bentuk
wisata yang baru muncul pada dekade delapan puluhan. Pengertian tentang
ekowisata mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Namun, pada hakekatnva,
pengertian ekowisata adalah suatu bentuk wisata yang bertanggungjawab terhadap
kelestarian area yang masih alami (natural aren), memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan
budava bagi masyarakat setempat. Atas dasar pengertian ini, bentuk ekowisata
pada dasarnya merupakan bentuk gerakan konservasi yang dilakukan oleh penduduk
dunia. Eco-traveler ini pada hakekatnya konservasionis.
Salah satu ekowisata yang terletak di Kabupaten
Banyuwangi yaitu pantai Plengkung atau turis asing menyebutnya sebagai Gland
yang sangat populer di kalangan surfers internasional karena memiliki ombak
terbesar kedua setelah Hawaii. Pantai Plengkung merupakan salah satu pantai
dengan ombak terbaik di dunia dan menjadi surga bagi peselancar lokal maupun
internasional. Ombak di pantai ini bisa mencapai ketinggian empat hingga
delapan meter dengan panjang ombak bisa mencapai dua kilometer dalam formasi
tujuh gelombang tersusun. Pantai dengan karakteristik seperti ini hanya ada di
beberapa negara saja, seperti Hawaii, Australia dan Afrika Selatan. Bahkan
banyak peselancar kelas dunia yang menjuluki pantai ini sebagai The Seven Giant
Waves Wonder yang berarti salah satu dari tujuh tempat surfing terbaik di dunia
Pantai
Plengkung berada di pantai selatan Banyuwangi, tepatnya di ujung Jawa Timur.
Pantai Plengkung lebih akrab disebut dengan sebutan G-Land oleh para wisatawan.
Huruf G dalam kata G-Land sendiri memiliki 3 pengertian: G yang berarti
Grajagan, merupakan sebuah nama dari sebuah teluk yang memiliki ombak besar; G
yang berarti Green, maksudnya adalah pantai ini masih sangat alami karena
letakknya di tepi hutan tropis yang hijau; dan G yang berarti Great, hal ini
mengambarkan ombak yang begitu besar dan panjang.
·
Sejarah
Pantai Plengkung
Pada tahun
1972, sekelompok peselancar asal Amerika Serikat mengadakan
sebuah ekspedisi untuk menuju Plengkung. Ekspedisi ini diikuti oleh 8 kelompok
surfer. Tiga di antaranya berangkat dengan boat sewaan sedangkan 5 kelompok
lainnya menempuh jalur darat. Kelompok darat melakukan perjalanan hingga tiba
di Desa Grajagan. Dari
Grajagan, mereka menempuh jarak 20 kilometer untuk sampai di Plengkung dengan
cara menyusuri perairan pantai menggunakan papan selancar. Setelah melewatkan
perjalanan yang keras dan kekurangan air bersih (air bersih mereka kumpulkan
saat hujan dan air hujan tersebut menempel di layar boat), kelompok yang
memakai boat sewaan mendarat langsung di Plengkung. Sesaat setelah tiba, mereka
mendirikan base camp untuk keperluan peninjauan tempat surfing. Mereka ada di
Plengkung selama 10 hari. Seorang peselancar bernama Mike Boyum membantu
mendirikan sebuah surf camp pertama di Plengkung.
·
Lokasi
Pantai Plengkung
Pantai Plengkung berlokasi di bagian tenggara Pulau Jawa, berada dalam
gugusan pantai selatan Jawa yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia,
sehingga Pantai Plengkung termasuk pantai berombak besar. Ombak besar ini
dihasilkan oleh sistem bertekanan rendah yang berasal dari selatan (Antartika).
Pantai Plengkung juga terletak di sisi timur Teluk Grajagan, maka dari
itu sisi kanan Pantai Plengkung memiliki ombak lebih dominan. Ombak Panjang
Plengkung berbentuk memanjang, tinggi, dan berkecepatan tinggi. Ombak Pantai
Plengkung juga membentuk tabung ombak hampir sempurna sehingga menjadi favorit
para penggila olahraga surfing.
Angin lepas pantai yang berhembus di Plengkung terjadi antara bulan
April dan September. Hal ini menyebabkan ombak paling besar terjadi pada
bulan-bulan ini. Pada waktu-waktu tersebut ombak datang bertahap, masing-masing
berlangsung selama beberapa hari, dengan rentang beberapa hari di antara setiap
ombak. Gelombang cenderung lebih besar dan lebih baik pada saat pasang, jadi
waktu yang terbaik untuk merencanakan perjalanan surfing adalah seminggu
setelah masa bulan purnama atau bulan baru, karena pada waktu-waktu ini
gelombang tinggi terjadi selama setengah hari.
·
Jalur
Menuju Lokasi Pantai Plengkung
Untuk menuju ke Pantai Plengkung, ada dua jalur yang dapat dipilih,
yaitu jalur darat melalui Banyuwangi – Kalipahit dan jalur darat-laut melalui
Banyuwangi – Benculuk.
Melalui jalur pertama, yaitu jalur darat Banyuwangi – Kalipahit, kamu
akan menempuh perjalanan sepanjang 59 kilometer dengan menggunakan bus.
Dilanjutkan dengan Kalipahit – Pasaranyar sejauh 3 kilometer dengan menggunakan
jasa ojek ataupun menyewa kendaraan lainnya. Dari Pasarangar Trianggulasi –
Pancur sepanjang 15 kilometer, dan akhirnya dari Pancur ke Plengkung berjarak 9
kilometer.
Jalur kedua, yaitu jalur darat-laut melalui Banyuwangi – Benculuk
memang lebih pendek, yaitu 35 kilometer dengan menggunakan bus ataupun
kendaraan umum lain. Dilanjutkan dengan Benculuk – Grajakan menempuh jarak
sekitar 18 kilometer. Dari Pantai Grajakan ke Pantai Plengkung dapat
dilanjutkan menggunakan speed boat.
0 komentar: