EKSOTISME LAUT SELATAN YANG TERSEMBUNYI PULAU CEMPALUK
EKSOTISME LAUT SELATAN YANG TERSEMBUNYI PULAU CEMPALUK
A.
Sejarah Pulau Cempaluk
Masyarakat sekitar Desa Pancer
menyebut tempat tersebut dengan Pulau Cempaluk. Dalam wawancara yang dilakukan
oleh penulis dijelaskan bahwa asal usul penamaan tempat tersembunyi tersebut
masih menjadi tanda tanya. Masyarakat sekitar menyebutnya Pulau Cempaluk karena
orang-orang tua mereka yang terdahulu menyebutnya demikian tanpa mengetahui
asal-usul yang jelas. Sebagian orang juga ada yeng menyebut pulau tersebut
dengan Pulau Kodok karena gunung pada pulau tersebut memiliki bentuk seperti
kodok. Penamaan tempat ini masih belum dipatenkan oleh pemerintah setempat
karena lokasi dari tempat yang tersembunyi.
B.
Lokasi wisata
Pulau Cempaluk terletak di Desa
Pancer, Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi. Jika Anda berada di kota Banyuwangi, maka rute perjalanan akan menempuh jarak sekitar 80 km
menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, menghabiskan waktu sekitar
2,5 jam untuk dapat sampai di pulau ini. Perjalanan menuju Pulau Cempaluk bisa
dengan mengikuti plang menuju Pulau merah. Setelah sampai di pertigaan pulau
merah dan pancer, ambil jalur ke Pancer. Pulau Cempaluk terletak sekitar 2
km. Jarak tempuh sekitar 2,5 jam dari
kota Banyuwangi. Jika Anda menggunakan angkutan umum, ambillah kendaraan dengan
jurusan Pesanggaran. Setiba di pasar Pesanggaran, lanjutkan perjalanan dengan
menggunakan jasa ojek menuju lokasi pantai. Bila Anda memulai rute perjalanan
dari Jember, turunlah di terminal
Jajag. Kemudian dari sana Anda dapat menaiki bis jurusan Pesanggaran.
Jalur menuju Pulau Cempaluk dapat
diakses dengan susur pantai atau menaiki perahu dari Pantai Pancer. Belum ada
jalur tracking langsung menembus hutan menuju Pulau Cempaluk. Tempat ini belum
dikenal oleh masyarakat secara umum karena tempatnya yang tersembunyi. Jika
perjalanan dilakukan dengan susur pantai, pengunjung harus menyebrangi
estuarine apabila kondisi air pasang. Selain itu pengunjung juga dapat
menyeberangi estuarine dengan kapal yang telah disediakan oleh masyarakat
sekitar Pancer. Kemudian pengunjung dapat melakukan tracking menyisiri karang berbatu
dan pantai. Hal ini memang tidak biasa untuk kalangan umum, namun sangat
menantang bagi penggemar petualangan dan pecinta alam. Bagi pengunjung yang
kurang menyukai tracking jalur susur pantai, dapat menyewa perahu menuju Pulau
Cempaluk dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Pulau Cempaluk terletak antara
Pantai Wedi Ireng dan Pantai Pancer.
C.
Potensi Wisata Pulau Cempaluk
Pulau Cempaluk memang memiliki luas yang kecil, namun
disekelilingnya terdapat spot, bebatuan, dan karang-karang yang unik dan sulit
untuk ditemukan. Jarang sekali manusia yang menginjakkan kaki di Pulau Cempaluk
mengingat tempatnya yang tersembunyi dan belum ada infrasruktur jalan untuk
menembus tempat ini. Hanya masyarakat desa Pancer yang bermata pencaharian
sebagai nelayan ataupun pencari karang yang singgah di pulau tersebut. Pulau
ini memiliki laut yang begitu bening hingga dasar laut terlihat. Selain itu
karena belum tereksposnya wisata ini dikalangan umum sehingga tempat ini
termasuk tempat yang masih perawan dan asri. Pulau ini terasa seperti pulau
pribadi karena sepinya orang yang berkunjung disana. Pengunjung yang mendatangi
tempat ini akan merasakan sensasi santai dan tenang dengan ombak yang tidak
terlalu besar.
Gambar diatas merupakan salah satu spot unik
saat pengunjung melakukan susur pantai menuju Pulau Cempaluk. Lautnya yang
bening menunjukkan eksotisme pantai selatan. Bebatuan dan karang dibawah laut
nampak terlihat. Warna lautnya yang hijau kebiruan disebabkan karena alga yang
hidup pada substrat dalam laut tersebut. Disarankan bagi pengunjung yang ingin
tracking menuju Pulau Cempaluk membawa makanan dan minum sendiri karena tidak
adanya penjual makanan di sekitar Pulau Cempaluk
Pulau Cempaluk memiliki bentuk bukit yang
terlihat runcing , bila dilihat dari depan , Cempaluk ini sekilas hampir sama
dengan Tanjung Papuma di Kabupaten Jember. Hanya saja perbedaannya, di Papuma
sudah dikelola dengan baik oleh Pemkab Jember. Berbeda halnya dengan Cempaluk
yang masih belum dilirik oleh Pemerintah dan masyarakat. Sebetulnya Pulau
Cempaluk menyimpan spot-spot unik dan pemandangan yang sangat menarik. Rahasia
surga dari Pantai selatan salah satunya adalah di Pulau Cempaluk ini.
Alternatif lain untuk sampai di Pulau Cempaluk
dengan menggunakan perahu yang biasanya disewakan untuk menjemput maupun
mengantarkan pengunjung ke Pantai Wedi Ireng. Saat menaiki perahu ,pengunjung
akan merasakan sensasi ombak yang memacu adrenaline. Ombak pantai selatan yang
terkenal memiliki gelombang yang besar. Pengunjung akan diberikan pelampung
oleh awak kapal sebagai safety saat
melakukan adventure ke Pulau
Cempaluk. Jika saja Pulau Cempaluk dikelola dengan baik ataupun dibuat jalan
menembus hutan ,kedatangan pengunjung ke Pulau Cempaluk akan mendobrak kembali
sektor ekowisata daerah tersebut. Perlu pengelolaan yang sangat ekstra dari
Pemerintah dan masyarakat sekitar agar Pulau Cempaluk menjadi destinasi wisata
terbaru yang layak untuk dikunjungi.
Bagi Pengunjung yang melakukan tracking susur pantai, mereka akan
menjumpai pasir pendek yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Disebut pasir
pendek karena pantainya hanya memilik panjang sekitar 30 meter saja. Pasir
pendek memiki pasir yang putih dan perbukitan yang hijau. Namun saat penulis
melakukan observasi nampak pemandangasn yang berbeda dari bukit tersebut yang
mana tidak adanya rerumputan hijau yang tumbuh menghiasi Bukit Pasir Pendek.
Hal ini mungkin disebabkan karena pembakaran yang mungkin dilakukan oleh warga
sekitar untuk mempermudah jalan saat mereka mencari kerang ataupun ikan di
bibir-bir pantai selatan kawasan Pancer. Terdapat indikator dari pembakaran
rerumputan di bukit ini yang berupa adanya abu yang terlihat masih baru. Selain
itu terdapat dugaan lain bahwa bukit Pasir Pendek ini terbakar secara alami
mengingat musim saat itu adalah musim kemarau. Jadi,intensitas sinar matahari
yang tinggi dapat menyebabkan vegetasi rerumputan di Pasir Pendek menjadi
terbakar.
Sebelum sampai di Pulau cempaluk pengunjung akan
melihat sepasang batu yang berjejer bersampinngan seperti bentuk paru-paru.
Spot unik ini sangat sayang dilewatkan begitu saja. Pengunjung dapat melakukan
foto-foto ataupun video dokumenter,misalnya bahaya dari merokok. Karena
bebatuan ini memiliki lubang-lubang yang merata sehingga terlihat mirip dengan
kanker paru-paru. Ini merupakan salah satu keunikan dari Pantai selatan, masih
banyak terdapat keunikan lain yang tersimpan di sekitar Pulau Cempaluk.
Disebut
batu bola karena batu tersebut memiliki bentuk bundar seperti bola. Pengunjung
bisa mengambil foto-foto unik dengan spot alami pada batu bola ini. Batu bola
ini terletak di sebelah barat Pulau Cempaluk. Dibelakang batu disuguhkan laut
berwarna hijau dengan bukit yang mirip seperti kura-kura seperti pada gambar 8.
Ombaknya yang tidak terlalu besar menambah suasana tenang . Ini merupakan
konsep back to nature yang disuguhkan
bagi Pulau Cempaluk
Tampak didepan sebuah pulau kecil dengan bukit
kecil yang ditumbuhi vegetasi tumbuhan khas pantai. Gambar 9 diatas diambil
saat kondidi air laut pasang. Pulau cempaluk memiliki warna laut yang hijau dan
jernih. Pulau ini sangat terjaga keasriaannya. Tidak heran jika ditempat ini
tidak terdapat sampah seperti pada pantai-pantai yang sudah tereksplor dan
ramai dikunjungi wisatawan. Pulau Cempaluk dikelilingi oleh bebatuan yang unik.
Pasirnya yang putih dan airnya yang jernih sangat cocok untuk berenang.
Saat air laut surut,pengunjung dengan mudah
untuk mencapai di tengah pulau tersebut. Di tempat ini pengunjung bisa melihat sunset dan sunrise karena jangkauannya yang luas. Daratan di dekat pulau cempaluk
ini merupakan tanjung sehingga memudahkan pengunjung untuk untuk melihat sunrise maupun sunset. Pengunjung dapat mengabadikan moment-moment indah di tempat
ini. Tempat ini sangat cocok bagi mahasiswa maupun orang-orang dikota yang
penat dengan pekerjaan mereka.
Berikut beberapa langkah
yang dapat dilakukan dalam pengembangan potensi wisata Pulau Cempaluk :
1.
Perbaikan infrastruktur (akses jalan menembus hutan)
2. Pengadaan papan petunjuk di dalam kawasan.
3.
Penyediaan sarana dan prasarana untuk kepentingan rekreasi
4. Peningkatan kualitas keasrian pantai
(kebersihan).
5.
Pemasangan media promosi (banner,website,dsb)
6. Kawasan diperuntukkan untuk kepentingan
rekreasi dan kebudayaan.
By : Muchtar Gunawan Wibisono
0 komentar: