EKSOTISME PULAU MERAH

19.37 0 Comments

Salah satu tujuan wisata tentu saja adalah pantai.  Pantai berpasir putih landai memanjang sepanjang 3 km dari sekitar pulau Merah (di sebelah Timur) hingga ke arah barat.  Garis pantai berpasir putih dengan daratan ditandai dengan deretan tanaman bakau, membentuk pemandangan yang indah dan alami.  Tanaman bakau ini memiliki fungsi ekologi untuk melindungi dan mendukung fisik, kimia dan biologi daratan dan perairan. 
Bagi yang ingin santai tiduran, sambil duduk atau membaca, pengunjung dapat menyewa payung dan kursi panjang seharga 20 ribu rupiah per jam.  Tentu saja, bermain pasir pantai, berenang atau sekedar berbasah ria dapat menjadi pilihan.  Lokasi pantai ini sangat cocok untuk wisata keluarga.  Di lokasi pantai ini juga ada petugas yang mengawasi pantai, sekaligus menjalankan fungsi rescue (life guard) khususnya terhadap pengunjung yang berenang.  Ada sebuah menara pandang setinggi sekitar 5 m dimana bertempat petugas life guard.



Pantai Pulau Merah ini dikelola oleh Perum Perhutani Jawa Timur Unit II, KPH Banyuwangi Selatan bersama dengan masyarakat setempat. Biaya karcis Rp.10.000,- orang sudah dapat menikmati keseluruhan pantai Pulau Merah. Kawasan Pantai Pulau Merah memiliki keadaan pantai yang masih asri, banyak tutupan pohon yang membuat kondisi sekitar pantai cukup sejuk dan teduh, di tepian pantai tumbuh pohon-pohon pandan yang cukup tinggi. Terdapat juga warung-warung yang didirikan warga setempat yang menjual berbagai makanan dan minuman terutama makanan laut dan kelapa muda. Keadaan yang demikian membuat pantai ini juga digemari warga setempat sebagai pantai yang cocok untuk piknik, menyantap makanan dengan suasana pantai. Pulau Merah merupakan salah satu obyek wisata yang berlokasi di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur atau berjarak sekitar 80 km dari kota Banyuwangi. Pulau Merah berjarak sekitar 100 km dari kota Jember. Menuju lokasi, pengunjung dapat melalui jalan nasional Jember – Banyuwangi.  Tepat di kecamatan Genteng, berbelok arah ke selatan dengan jalanan aspal yang sangat halus.  Sekitar 15 km dari Genteng, akan memasuki wilayah kecamatan Gambiran.  Dari sini, pengunjung kemudian memilih jalan ke arah pantai selatan menuju kecamatan Pesanggaran, dengan dipandu rambu-rambu yang sangat jelas menuju pulau Merah.  Pada arah yang sama, di kecamatan Pesanggaran sebenarnya ada petunjuk ke arah tujuan wisata yang lain, yakni Rajegwesi (masuk wilayah Taman Nasional Meru Betiri).  Jalanan kecamatan juga beraspal namun agak sempit. Penulis bepergian menggunakan bis kecil dapat sampai pantai Pulau Merah dengan nyaman. Perjalanan dari Genteng hingga pulau merah ditembuh sekitar 60 menit.  Jalanannya relatif datar, sehingga sangat nyaman untuk kegiatan bersepeda.  Kelompok pegiat sepeda sering memanfaatkan rute menuju pulau Merah sebagai area tour.

Ada banyak alasan mengapa orang berwisata ke suatu daerah. Beberapa yang paling umum adalah untuk melihat keseharian penduduk setempat, menikmati keindahan alam, menyaksikan budaya yang unik, atau mempelajari sejarah daerah tersebut. Intinya,wisatawan datang untuk menikmati hal-hal yang tidak dapat mereka temukan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Alam, budaya serta sejarah tersebut merupakan bagian dari objek dan daya tarik wisata. 





Hal-hal menarik yang dapat dikunjungi ketika di Pantai Pulau Merah yaitu kondisi keindahan alamnya yang masih asri dengan pemandangan sunset ketika menjelang malam dan sunrise di pagi hari. Ketinggian ombak yang mendukung menjadi tempat bagi para peselancar untuk berkunjung. Objek-objek wisata selain sebagai tempat untuk berselancar Pantai Pulau Merah memiliki objek-objek wisata yang lain seperti keindahan ketika sunset, keindahan ini menjadi objek yang menarik bagi fotografer untuk mengabadikan momen menjelang petang. 




Objek panorama bukit di dekat pantai juga menjadi objek yang sangat menarik bagi wisatawan karena ketika terjadi surut wisatawan dapat menyebrang ke bukit dan melihat keindahannya. Objek panorama bukit ini menjadi sangat menarik karena untuk dapat menyebrang ke bukit ada waktu tertentu ketika surut saja dan ketika air laut mulai pasang maka wisatawan yang berada di bukit harus kembali menyebrang ke pesisir.










By:
DERIS ERLITA KUMALASARI & Mr.G



Sudahkah berkunjung?


#Ayoberkunjung

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: