EKSOTISME BENDUNGAN SAMPEYAN BARU BONDOWOSO
EKSOTISME BENDUNGAN SAMPEYAN BARU BONDOWOSO
Secara konseptul ekowisata dapat didefinisikan
sebagai suatu konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk
mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan, sehingga memberikan manfaat ekonomi
kepada masyarakat setempat
Kehadiran
wisatawan (khususnya ekowisatawan) ke tempat-tempat yang masih alami itu memberikan peluas bagi penduduk
setempat untuk mendapatkan penghasilan alternatif dengan menjadi pemandu
wisata, porter, membuka homestay, pondok ekowisata (ecolodge), warung dan
usaha-usaha lain yang berkaitan dengan ekowisata, sehingga dapat
meningkatkan kesejahtraan mereka atau meningkatkan kualitas hidup penduduk lokal, baik secara materiil,
spirituil, kulturil maupun intelektual.
Pariwisata di kabupaten Bondowoso sangatlah beragam. Kota
yang biasa disebut kota tape ini adalah tempat yang sangat menyenangkan untuk
berlibur karena daerah yang dikelilingi oleh pegunungan ini memiliki suasana
yang sangat sejuk dan tenang. Salah satu tempat wisata di Bondowoso yang
memberikan suasana tenang dan sangat menarik untuk dikunjungi adalah “Bendungan
Sampean Baru”. Suasana tenang Bendungan Sampean Baru Bondowoso ini pastinya
akan langsung membuat otak para pengunjung kembali fresh dan semua penat dapat
hilang seketika karena kesejukannya. DAM yang terletak di Desa Tapen Kecamatan
Tapen ini , termasuk bangunan kuno. Dibangun sejak tahun 1983. Sampai saat ini
bendungan ini masih berfungsi dengan baik.
Untuk sampai ke Bendungan Sampean Baru, hanya butuh 20 menit
dari pusat kota dengan menempuh jarak sekitar 17 km melalui jalan raya menuju
arah Situbondo. Jalan masuk menuju Bendunga Sampean Baru ini cukup membuat mata
segar. Pasalnya hamparan lahan sawah dan perkebunan menghiasi sepanjang area
masuk Bendungan tersebut. Bondowoso tidak mempunyai danau alami , jadi hanya
tempat ini yang dapat dikunjungi untuk
mendapatkan suasana danau yang menyejukkan.



By:
Lailatul Badriyah
0 komentar: